Senin, 13 Agustus 2018

RUANG LINGKUP PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

-pembankit tenaga listrik
-transmisi
-distribusi 
-pemanfaatan tenaga listrik

             Pembangkit tenaga listrik adalah salah satu bagian dari sistem ketenagaan listrik.pada pembangkit listrik terdapat peralatan elektrikal,mekanikal,bangunan kerja. 
Pada dasarnya pembankit digunakan untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.energi mekanik didapat dari sumber daya alam yang ada di bumi yang telah di konversikan menjadi energi gerak/mekanikal.
Terdapat juga komponen- komponen utama pembangkit yaitu turbin dan generator yang berfungsi merubah energi mekanik menjadi energi listrik. 

                                                   SISI PEMBANGKIT                                                                                                         Sebelum di transmisikan / dikirim tegangan listrik dari pembangkit dinaikan berkali-kali lipat dengan trafo step up agar tidak terjadi lozz tegangan pada saat dikirim menuju gardu induk yang jaraknya mencapai ratusan kilometer.
Contoh pembangkit listrik adalah:
·         PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP),
·         PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR),
·         PLTGU (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP),
·         PLTP (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI),
·         PLTD (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL),
·         PLTS (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA),
·         PLTO (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA OMBAK),
·         PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS),
·         PLTSa (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH),
·         PLTN (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR)
·         PLTPS   (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT)
                                               
                                                             TRANSMISI (pengiriman)
                Pada dasarnya listrik hanya dikirimkan melalui penghantar, konduktor, kabel sehingga tegangan dapat terkirim menuju gardu induk di kota-kota tujuannya. Instalasi transmisi disebut dengan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) dengan orde tegangan 150 kv – 245 kv atau diatasnya. SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dengan orde tegangan 30 kv – 150 kv. Instalasinya berupa menara dengan ketinggian tertentudan kelendungan kabel yang telah ditentukan. Konvigurasi jaringan umumnya single/double sirkuit, dimana satu sirkuit terdiri dari 3 fasa. Dalam satu fasanya terdiri dari tiga kawat atau empat kawat, dan biasanya penghantar netral diganti oleh tanah. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar yang digunakan dalam 1 fasanya adalah empat kawat.
                Saluran kabel bawah tanah dengan prinsip saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam di dalam tanah adalah pilihan yang tepat untuk pemasangan di dalam kota. Karena berada di dalam tanah maka tidak mengganggu keindahan kota dan juga tidak mudah terjadi gangguan akibat kondisi cuaca. Namun memiliki kekurangan yaitu mahal dalam instalasinya  dan sulit menjadi titik jika terjadi gangguan. Untuk saluran transmisi dengan tegangan tinggi dimana jarak antar menara sangat jauh maka dibutuhkan kuat tarik penghantaryang sangat bagus maka dari itu digunakan kawat penghantar yang ringan, kuat, dan tahan terhadap cuaca. Salah satu jenis kabelnya adalah ACSR. Alumunium Konduktor Steel Reinforsce adalah kawat penghantar alumunium ber inti kawat baja.

                                                                      SISI DISTRIBUSI
               Distribusi berarti menyalurkan. Penurunan dari jaringan tegangan tinggi/ekstra tinggi sebelum ke konsumen dilakukan dua kali. Yang pertama dilakukan di Gardu Induk (GI) menurunkan tegangan dari 500 KV ke 150 KV atau dari 150 KV ke 70 KV. Yang kedua dilakukan pada gardu distribusidari 150 KV ke 20 KV atau dari 70 KV ke 20 KV. Saluran listrik dari sumber pembangkit tenaga listrik sampai  transformator terakhir sering disebut juga “saluran transmisi”, sedangkan dari transformator terakhir sampai konsumen disebut distribusi atau saluran primer. Pada sisi distribusi, instalasi listriknya berupa Gardu Induk yang ada di kabupaten/kota-kota. Di dalam gardu induk terdapat, instalasi Busbar, Trafo step down, dan Papan Hubung Bagi tegangan menengah. Setelah tegangan diturunkan (pertama), oleh Trafo Stepdown (GI) tegangan disalurkan dengan instalasi tiang beton dengan konvigurasi 3 fasa 4 kawat. Melewati jalan-jalan arteri di dalam kota/kabupaten menuju ke kecamatan dan desa-desa. Tegangan menengah dihubungkan lagi dengan trafo stepdown (kedua) atau disebut trafo TM. Trafo TM memiliki kapasitas berbeda-beda tergantung pada jenis bebannya. Trafo TM bertugas menurunkan tegangan menengah 150 KV – 20 KV menjadi tegangan rendah Fase – Netral 220 V, dan Fase – Fase 380 V. Pada sisi sekunder Trafo TM tegangan dimasukkan ke PHB tegangan rendah atau disebut LVDP (Low Voltage Distribusi Panel) sudah siap di distribusikan kepada konsumen.
                                                 
                                                   SISI PEMANFAATAN LISTRIK
               Dimulai dari sisi sekunder trafo TM (Tegangan Menengah). Sisi sekunder trafo TM memiliki output tegangan yang sudah familiar konsumen yaitu 380 V antar fase dan 220 V antar fase dan netral. Output sisi sekunder trafo TM masuk menuju ke PHB / panel LVDP. Di dalam panel LVDP tegangan dibagi dan disalurkan agar beban dalam keadaan seimbang.


Output dari panel LVDP disebut dengan instalasi Jaringan Tegangan Rendah (JTR). Instalasi JTR dipasang pada tiang beton / tiang besi dengan ketinggian dibawahnya instalasi JTM. Instalasi JTR berupa kabel TIC sehingga menuju ke kecamatan / desa yang dekat dengan konsumen. Penyulang adalah tempat dimana Sambungan Rumah (SR) dihubung menggunakan Konektor Desk, Konektor Pearching dari sambungan rumah kabel TIC di bentang menuju pelanggan / konsumen. Menuju ke APP (Alat Pengukur dan Pembatas). Dari APP tegangan disalurkan menggunakan kabel TUFUR dengan jenis kabel NYM 3 x 4 mm menuju ke PHB  dalam bentuk Box Sekering. Dari PHB tegangan disalurkan berupa instalasi Inbow/Outbow. Instalasi inbow digunakan untuk rumah bertembok berupa kabel NYA di pasang di dalam pipa condulit dan di tanam di dalam tembok. Sedangkan Outbow berupa kabel NYA di pasang di dalam pipa condulitdan di clam pada dinding kayu atau tiang kayu. Instalasi listrik ini diteruskan menuju instalasi percabangan, saklar, stop kontak, sirkuit akhir.
   

 APP (Alat Pengukur Pembatas)
·        Pengukur berupa KWH meter (Kilo Watt Hour) yang digunakan untuk mengukur jumlah daya yang digunakan  konsumen dalam satu jam.
·        Pembatas berupa MCB (Miniatur Circuit Breaker) digunakan untuk membatasi arus yang digunakan oleh konsumen sesuai dengan batasan arus.
APP adalah piranti/peralatan milik PLN yang digunakan sebagai alat transaksi antara PLN dengan
Konsumen. APP dipasang pada bangunan  milik konsumen dengan ketinggian tertentu dan harus terlindungi dari panas dan hujan. Konsumen tidak berhak merubah instalasi, mengganti komponen yang ada di dalam APP